SSRI terbukti efektif untuk atasi PMS dan PMDD
Kalbe.co.id - Terapi dengan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) merupakan salah satu terapi untuk wanita yang mengalami sindroma pemenstrual (PMS) dan Premenstrual Dysmorphic Disorder, dan hasil dari... meta-analisis terhadap SSRI membuktikan efektivitas yang sangat baik untuk mengatasi keadaan tersebut, demikian yang ditulis dan dimuat dalam jurnal Obstetrics & Gynecolog edisi bulan Mei 2008.
Apakah sebenarnya perbedaan dari PMS dan PMDD? PMS adalah suatu kondisi medis wanita yang terjadi pada periode mensturasi, yang mana akan mengakibatkan gejala fisik dan psikis yang bervariasi dan biasanya sering terjadi sebelum periode mensturasi, sedangkan PMDD adalah kondisi PMS yang gejalanya lebih berat dari PMS.
Penggunaan antidepresan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) telah dipercaya mempunyai efektivitas yang baik terhadap terapi gejala PMS dan sangat baik pula untuk PMDD. Demikian yang disampaikan oleh penulisnya Dr. Nirav R. Shah, MPH, dari FK - Universitas New York. Menurutnya, implikasi kejadian dalam sistem serotonergik pada patogenesis PMDD, sangat berhubungan dengan gejala iritabilitas, depresi alam perasaan, dan gangguan makan, yang secara sistematis dapat diperbaiki dengan obat antidepresan golongan SSRI.
Tujuan dari meta-analisis yang dilakukan secara sistematis melalui sebuah kaji ulang ini adalah untuk mengetahui manfaat penggunaan SSRI terhadap gejala yang terjadi pada PMS dan PMS yang berat. Kaji ulang diambil dari data MEDLINE, Web of Science, the Cochrane Library, EMBASE, PsycINFO, serta CINAHL sampai Maret 2007. Mereka juga menemukan data yang berhubungan dengan kasus itu.
Kriteria inklusi yang dipilih adalah semua penelitian yang pernah dilakukan secara acak buta ganda yang membandingkan dengan kelompok kontrolnya untuk SSRI vs plasebo beserta hasil laporan follow up sampai dengan 1 tahun periode mensturasi pada wanita yang mengalami peri-menopouse yang mendekati kriteria PMS dan PMDD. Dari 2.132 yang berhasil diidentifikasi dari 29 senter, penelitian dilakukan pada 19 senter mendekati kriteria inklusi, dan data yang berhasil dikumpulkan adalah 2.964 wanita yang ikut serta dalam penelitian, dan kemudian dilakukan data pooling dengan meta-analisis. Hasilnya dipresentasikan dalam menggunakan odds ratio (OR).
SSRI, yang diteliti adalah Citalopram, Fluoxetine, Paroxetine, serta Sertraline, yang efektif mengobati PMS dan PMDD (OR, 0.40; 95% [CI], 0.31 - 0.51). Dibandingkan dengan regimen dosis yang berlanjut (OR, 0.28; 95% CI, 0.18 - 0.42), dosis yang diberikan secara intermiten sedikit efektif (OR, 0.55; 95% CI, 0.45 - 0.68).
Pada meta-analisis, tidak ada SSRI lain yang lebih superior selain ke 4 jenis golongan SSRI itu, dengan kata lain penggunaan semua jenis SSRI memberikan nilai lebih dalam terapi PMS ataupun PMDD terlebih lagi diberikan dengan regimen dosis yang terus menerus akan memperlihatkan efektivitasnya, hal ini telah dipertimbangkan dari hasil penelitian yang dilaporkan.
Apakah sebenarnya perbedaan dari PMS dan PMDD? PMS adalah suatu kondisi medis wanita yang terjadi pada periode mensturasi, yang mana akan mengakibatkan gejala fisik dan psikis yang bervariasi dan biasanya sering terjadi sebelum periode mensturasi, sedangkan PMDD adalah kondisi PMS yang gejalanya lebih berat dari PMS.
Penggunaan antidepresan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitor) telah dipercaya mempunyai efektivitas yang baik terhadap terapi gejala PMS dan sangat baik pula untuk PMDD. Demikian yang disampaikan oleh penulisnya Dr. Nirav R. Shah, MPH, dari FK - Universitas New York. Menurutnya, implikasi kejadian dalam sistem serotonergik pada patogenesis PMDD, sangat berhubungan dengan gejala iritabilitas, depresi alam perasaan, dan gangguan makan, yang secara sistematis dapat diperbaiki dengan obat antidepresan golongan SSRI.
Tujuan dari meta-analisis yang dilakukan secara sistematis melalui sebuah kaji ulang ini adalah untuk mengetahui manfaat penggunaan SSRI terhadap gejala yang terjadi pada PMS dan PMS yang berat. Kaji ulang diambil dari data MEDLINE, Web of Science, the Cochrane Library, EMBASE, PsycINFO, serta CINAHL sampai Maret 2007. Mereka juga menemukan data yang berhubungan dengan kasus itu.
Kriteria inklusi yang dipilih adalah semua penelitian yang pernah dilakukan secara acak buta ganda yang membandingkan dengan kelompok kontrolnya untuk SSRI vs plasebo beserta hasil laporan follow up sampai dengan 1 tahun periode mensturasi pada wanita yang mengalami peri-menopouse yang mendekati kriteria PMS dan PMDD. Dari 2.132 yang berhasil diidentifikasi dari 29 senter, penelitian dilakukan pada 19 senter mendekati kriteria inklusi, dan data yang berhasil dikumpulkan adalah 2.964 wanita yang ikut serta dalam penelitian, dan kemudian dilakukan data pooling dengan meta-analisis. Hasilnya dipresentasikan dalam menggunakan odds ratio (OR).
SSRI, yang diteliti adalah Citalopram, Fluoxetine, Paroxetine, serta Sertraline, yang efektif mengobati PMS dan PMDD (OR, 0.40; 95% [CI], 0.31 - 0.51). Dibandingkan dengan regimen dosis yang berlanjut (OR, 0.28; 95% CI, 0.18 - 0.42), dosis yang diberikan secara intermiten sedikit efektif (OR, 0.55; 95% CI, 0.45 - 0.68).
Pada meta-analisis, tidak ada SSRI lain yang lebih superior selain ke 4 jenis golongan SSRI itu, dengan kata lain penggunaan semua jenis SSRI memberikan nilai lebih dalam terapi PMS ataupun PMDD terlebih lagi diberikan dengan regimen dosis yang terus menerus akan memperlihatkan efektivitasnya, hal ini telah dipertimbangkan dari hasil penelitian yang dilaporkan.