Citicoline untuk pasien pecandu kokain
Kalbe.co.id - Gangguan bipolar atau kebanyakan gangguan psikiatri yang lain sering terjadi pada para pencandu obat-obatan. Disebutkan para pemakai kokain sering mengalami gangguan bipolar dan pada akhirnya pasien datang dengan gangguan fungsi kognitif yang menurun.
Pada keadaan kecanduan kokain dibutuhkan terapi yang dapat menstabilkan mood serta memperbaiki fungsi kognitif serta mampu pula mengurangi pemakaian kokain dan ini semua harus diupayakan untuk berjalan bersama, dan menurut penelitian terbaru Citicoline mampu mempunyai efek pada keadaan ini. Citicoline mampu... memodulasi metabolisme fosfolipid membran sel serta memperbaiki kadar neurotransmiter yang akan memperbaiki kognitif. Untuk itu sengaja diteliti efektivitas pemberiannya pada kasus ketergantungan kokain ini, dimana penelitian ini dilakukan selama 12 minggu dengan metode acak buta ganda ini akan menilai pemakaian Citicoline pada 44 rawat jalan dengan riwayat mania atau hippomania dan pasien ketergantungan kokain, dibandingkan dengan plasebo.
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menilai fungsi memori pasien ketergantungan dan juga mengamati mood pasien dan efek ketergantungan pasien dalam menggunakan kokain. Evaluasi kemajuan terapi dengan melakukan interview secara langsung ke pasien dan dengan menilai skala depresi dari Inventory of Depressive Symptomatology, dan juga dinilai gejala manianya dari skala YMRS (Young Mania Rating Scale) selain itu juga dinilai kemampuan verbalnya dengan Test Rey Auditory Verbal Learning. Penggunaan kokain dinilai dengan skrining dari urine yang dinilai setiap hari.
Setiap data dianalisa secara luas dan teliti hingga menghasilkan data yang bermakna secara statistik pada kelompok yang menggunakan Citicoline (P = 0,006) terutama sangat baik terhadap efek dalam kemampuan verbalnya, untuk skala depresi tidak ada perbedaan bermakna antara ke dua kelompok atau pun skala mania. Tetapi para pemakaian Citicoline lebih terlihat secara bermakna menurun kemungkinan pemakaian kokainnya terbukti dari hasil test urine (P=0,026). Pasien yang diberikan Citicoline merasakan efeknya baik dan dapat ditoleransi, tidak ada satupun yang memutuskan terapi karena tidak ada efek samping.
Kesimpulan dari penelitian awal ini memperlihatkan hasil bahwa Citicoline dapat memberikan perbaikan terhadap aspek ketergantungan kokain dan perbaikan kognitif pasien, meskipun hasil awalnya baik sepertinya masih perlu dibuktikan lagi melalui penelitian yang berskala besar.
Pada keadaan kecanduan kokain dibutuhkan terapi yang dapat menstabilkan mood serta memperbaiki fungsi kognitif serta mampu pula mengurangi pemakaian kokain dan ini semua harus diupayakan untuk berjalan bersama, dan menurut penelitian terbaru Citicoline mampu mempunyai efek pada keadaan ini. Citicoline mampu... memodulasi metabolisme fosfolipid membran sel serta memperbaiki kadar neurotransmiter yang akan memperbaiki kognitif. Untuk itu sengaja diteliti efektivitas pemberiannya pada kasus ketergantungan kokain ini, dimana penelitian ini dilakukan selama 12 minggu dengan metode acak buta ganda ini akan menilai pemakaian Citicoline pada 44 rawat jalan dengan riwayat mania atau hippomania dan pasien ketergantungan kokain, dibandingkan dengan plasebo.
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menilai fungsi memori pasien ketergantungan dan juga mengamati mood pasien dan efek ketergantungan pasien dalam menggunakan kokain. Evaluasi kemajuan terapi dengan melakukan interview secara langsung ke pasien dan dengan menilai skala depresi dari Inventory of Depressive Symptomatology, dan juga dinilai gejala manianya dari skala YMRS (Young Mania Rating Scale) selain itu juga dinilai kemampuan verbalnya dengan Test Rey Auditory Verbal Learning. Penggunaan kokain dinilai dengan skrining dari urine yang dinilai setiap hari.
Setiap data dianalisa secara luas dan teliti hingga menghasilkan data yang bermakna secara statistik pada kelompok yang menggunakan Citicoline (P = 0,006) terutama sangat baik terhadap efek dalam kemampuan verbalnya, untuk skala depresi tidak ada perbedaan bermakna antara ke dua kelompok atau pun skala mania. Tetapi para pemakaian Citicoline lebih terlihat secara bermakna menurun kemungkinan pemakaian kokainnya terbukti dari hasil test urine (P=0,026). Pasien yang diberikan Citicoline merasakan efeknya baik dan dapat ditoleransi, tidak ada satupun yang memutuskan terapi karena tidak ada efek samping.
Kesimpulan dari penelitian awal ini memperlihatkan hasil bahwa Citicoline dapat memberikan perbaikan terhadap aspek ketergantungan kokain dan perbaikan kognitif pasien, meskipun hasil awalnya baik sepertinya masih perlu dibuktikan lagi melalui penelitian yang berskala besar.